Sisa Dana PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken Habis Digarong Ketuanya?

    Sisa Dana PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken Habis Digarong Ketuanya?
    Gambar ilustrasi penyelewengan dana PNPM Mandiri Pedesaan.

    Sumenep - Pemerintah berinisiatif mengaktifkan kembali program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri Pedesaan) yang akan dilebur menjadi satu dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

    Upaya tersebut pun disambut baik oleh sejumlah pihak yang merasakan akan manfaat dari PNPM Mandiri Pedesaan yang dikelola dengan baik. Tapi tidak sedikit juga yang bingung dengan akan diaktifkannya kembali program pemberdayaan warisan Presiden SBY itu.

    Sejak dinon-aktifkan oleh pemerintah pada Desember 2014, ketidakjelasan atas program PNPM Mandiri Pedesaan dimanfaatkan oleh sebagian pengurus nakal untuk menyalahgunakan sisa keuangan yang ada.

    Seperti yang terjadi di Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Disinyalir saldo atau sisa dana PNPM Mandiri Pedesaan yang ada telah disikat habis oleh Ketuanya tanpa sepengetahuan sekretaris dan bendahara.

    Hal tersebut terungkap saat awak media berbincang santai dengan Moh. Arqam pada, Senin (6/12), melalui panggilan seluler. Ia mengungkapkan bahwa sesungguhnya sisa saldo PNPM Mandiri Pedesaan pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Sapeken telah terkuras habis.

    Dirinya mengaku bendahara tidak mengetahui penarikan sepihak yang dilakukan oleh ketua. Karena sepengetahuan mereka bersama, setelah dinon-aktifkan, sisa saldo pada rekening PNMP Mandiri Pedesaan UPK Sapeken, masih tersisa sekitar 80 jutaan

    "Pada saat bendahara melakukan pengecekan ke Bank BPRS, sisa saldo PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken telah nihil alias kosong. Sedangkan bendahara tidak merasa tanda tangan persetujuan penarikan, " ungkap Moh. Arqam selaku Sekretaris PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken.

    "Jujur saya terkejut, karena sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama setelah penarikan saldo untuk penggajian terakhir pengurus bahwa, kita sepakat untuk tidak mengutak-atik sisa saldo PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken, " papar dia.

    Kemudian dirinya sempat menanyakan perihal kosongnya saldo PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken kepada ketuanya saat bertemu di ruangan Kepala Desa Sapeken. "Ketua saat itu mengaku telah melakukan penarikan dan mengatakan, anggap saja pinjaman pribadinya, " ujar dia.

    Diketahui, Ketua PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken adalah Abdu Rachman yang saat ini juga sebagai TKSK Sapeken. Kemudian Moh. Arqam pada posisi sekretaris dan Buraidah sebagai bendahara. 

    Awak media kemudian menghubungi Abdu Rachman Ketua PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken melalui panggilan WhatsApp, Rabu (8/12), guna meminta keterangannya.

    Rachman membenarkan penarikan uang pada saldo PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken dan beralasan jika hal itu dilakukan bersama dengan pengurus lainnya (ketua, sekretaris dan bendahara) dan atas kepentingan penggajian.

    "Bukan tanpa sepengetahuan pak, sudah tahu dia itu pak, kadang untuk kelompok. Saya sudah koordinasi, kita sudah bertemu bertiga (ketua, sekretaris dan bendahara, red) dan saya sudah koordinasi dengan pendamping untuk bagaimana nanti dibentuk pengurus baru, " katanya.

    Ketika awak media menanyakan, pertemuan antara Rachman, Moh. Arqam dan Buraidah dilakukan setelah penarikan saldo terjadi, Ketua PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken itu mengiyakan dan berdalih untuk keperluan kelompok.

    Mendapatkan jawaban seperti itu, awak media kemudian menanyakan, bagaimana bisa penarikan dilakukan dengan alasan untuk kelompok sedangkan saat itu program PNPM Mandiri Pedesaan dalam kondisi vakum.

    "Itu dilakukan penarikan untuk pembayaran honor, dan kami bertiga ke BPRS. Gini aja lah pak, apa istilahnya, kita ketemu aja biar lebih enak, " pinta Rachman kepada awak media, entah apa maksudnya.

    Bendahara PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken Buraidah, yang dihubungi awak media, Rabu (8/12). Membantah keras pengakuan Rachman yang mengatakan jika dirinya dan sekretaris mengetahui penarikan saldo hingga habis tersebut.

    "Tidak benar itu, memang kita melakukan penarikan terakhir bersama untuk keperluan pembayaran honor. Tetapi masih ada sisa saldo puluhan juta setelahnya. Namun, beberapa lama kemudian, saya cek di BPRS Sapeken ternyata sisa saldo tinggal 7.500 rupiah, " tukas dia.

    Kemudian, Buraidah menerangkan bahwa penarikan terakhir yang dilakukan bersama untuk kepentingan pembayaran honor adalah sekitar bulan September 2015. Dan tidak pernah ada lagi penarikan yang dilakukan atas sepengetahuan dirinya.

    Tentu saja penjelasan Buraidah semakin menguatkan indikasi penyelewengan dana PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken. Dikarenakan, dalam rekening koran PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken yang diterima awak media, terinci penarikan dilakukan dalam rentang waktu Maret 2016 hingga Oktober 2018. Dengan nominal bervariasi mulai dari 300 sampai 500 ribu hingga jutaan rupiah.

    Ikuti terus hasil penelusuran awak media saat konfirmasi kepada Tabrani Kabid Pemberdayaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) beserta Inspektorat Sumenep, atas dugaan penyelewengan dana PNPM Mandiri Pedesaan UPK Sapeken. 

    R. Faldi Aditya

    R. Faldi Aditya

    Artikel Sebelumnya

    Kodim 0827/Sumenep Laksanakan Kegiatan Tata...

    Artikel Berikutnya

    Dandim 0827/Sumenep Jalin Silaturahmi dengan...

    Berita terkait